Semua ada Harganya : Mata uang dalam hidup manusia




2011 lalu aku lulus dari Sekolah Menengah Kerjuruan di kota Palangka Raya, aku kemudian melanjutkan kuliahku di Jogjakarta, tepatnya di kampus Amikom Jogjakarta. Harga makanan di Jogja membuatku terkejut karena sangat murah dibandingkan dengan harga makanan di Palangka Raya. Nasi ayam yang biasanya ku beli dengan harga 15 ribu Rupiah, hanya di hargai sebesar 8ribu rupiah (9ribu kalau tambah minum). Harga yang tidak masuk akal ini sempat membuat diriku kalap sehingga aku sering sekali jajan dan mentraktir teman-temanku makan. Namun sekalipun murah, ada beberapa hal yang harganya sama disana. Seperti harga pulsa, harga bahan bakar kendaraan, harga token listrik. 

Dari cerita  diatas, aku menyadari bahwa, SEKALIPUN SEMUA ADA HARGANYA, NAMUN TIDAK SEMUA HARGANYA SAMA. Perihal bayar harga adalah sesuatu yang aku sadari belakangan. Bayar harga berkaitan erat dengan mawas diri? Karena kita hidup dengan membayar harga. Apa itu capital/mata uang yang melekat dengan kita sejak kita lahir sampai saat ini? Itu adalah WAKTU.

Waktu adalah mata uang yang kita miliki untuk kita menjalani hidup. Tidak semua diberikan modal (waktu) yang sama. Ada yang sampai 15 tahun, ada yang sampai 24 tahun, ada yang sampai 39 tahun, dan ada yang sampai 98 tahun. Kita tidak tahu berapa banyak waktu yang kita miliki, namun lucunya sebagian besar dari kita tidak menghargai waktu kita. Kita perlu mawas diri untuk mengingatkan kita bahwa setiap waktu kita berharga. Sehingga kita tidak menyia-nyiakan waktu kita untuk hal-hal yang kurang berguna bagi kita sendiri. 

Beberapa hal yang aku menjadi buah perenunganku

1. Dibayar Waktu

Kegiatan yang kita lakukan pada waktu kita, akan kita terima sesuai dengan harga yang kita bayar. Contohnya 1 jam belajar, kita punya pengetahuan baru sebanyak yang kita pelajari selama 1 jam itu. 1 jam kita olahraga, maka kita membakar kalori sebanyak yang kita bakar selama 1 jam itu. 1 jam bermalas-malasan maka kita kehilangan kesempatan menyelesaikan hal lain selama 1 jam itu. 10 tahun kita tidak peduli dengan kesehatan, kita akan menerima penyakit yang bertumpuk dan terakumulasi selama 10 tahun tersebut. 

2.  Tidak semua hal harganya sama

2 orang berbeda mempelajari buku yang sama selama 1 jam, satu orang dapat mempelajari 2 bab, sedangkan satu yang lainnya hanya dapat mempelajari 1 bab. 2 orang sama-sama bekerja, satu sebagai penjual mobil, dan lainnya sebagai admin di sebuah perusahaan, dalam 1 bulan si admin mendapat gaji sebesar UMR daerah, sedangkan penjual mobil dapat menjual 3 mobil dan mendapat bonus setara 3 kali gaji si admin.

3. Investasi berarti membayar diri kita dimasa depan

Investasi tidak hanya bicara soal uang, tapi juga kesehatan, relasi dan pengetahuan. Misalnya kita invest untuk kesehatan dengan membayar 1 jam sehari untuk olahraga, kita dimasa depan dapat menikmati kesehatan dan tubuh fit dari hasil olahraga harian kita. Kita invest untuk perawatan wajah dengan membayar 30 menit untuk melakukan skincare, maka dimasa depan kita akan menikmati wajah yang mulus dan bersih sesuai dengan harga yang rutin kita bayar.

Jadi, waktu kita itu berharga. Sekalipun harga yang kita bayar itu tidak sama, waktu kita tetap berharga. Bersyukurlah, bersyukur atas semua waktu yang sudah kita jalani, sedang kita jalani dan akan kita jalani. Bersyukurlah di waktu masih sehat dengan menjaganya. Bersyukurlah di waktu bekerja dengan memberi effort maksimal. Bersyukurlah di waktu beristirahat dengan beristirahat dengan baik. 

Komentar

Postingan Populer